Subpage under development, new version coming soon!
Subject: »Piala ind0nesia
Kopdar ..?. .... kalau boleh usul di sekirtar Antapani...lokasi tepatnya kumendan International FC lebih paham :-D
nah loh, ternyata barudak. gass lah, ane nnti nitip absen aja sm om traxex (ane di jawa bagian tengah utara yg selalu kebanjiran rob)
justru sebenarnya game ini cocok untuk yang "pemalas" dan tidak punya banyak waktu coach, setelah smua report2 kerjaan sudah beres atau sedang santai dan ngopi di teras mungkin bisa sambil buka sk :D, cukup 5 menit dalam seminggu, baragajul akan tetap sulit dikalahkan
untuk transfer (asalkan duit kas banyak ratusan M misalnya) pemain bagus justru melimpah, apalagi kalo harganya udah tinggi cukup dibid jauh sebelum deadline pasti dapet tuh pemain, hehe (soalnya di sk banyak klub kismin, cari duit susah)
kopdar antapani? kuy lah gass wkwk
untuk transfer (asalkan duit kas banyak ratusan M misalnya) pemain bagus justru melimpah, apalagi kalo harganya udah tinggi cukup dibid jauh sebelum deadline pasti dapet tuh pemain, hehe (soalnya di sk banyak klub kismin, cari duit susah)
kopdar antapani? kuy lah gass wkwk
Gabung grub wa dulu sebelum pensi..
Kami user2 baru butuh belajar banyak dari pengalaman para senior... :D
Kami user2 baru butuh belajar banyak dari pengalaman para senior... :D
Pengalaman saya: Kas ratusan M dibelanjakan lalu gaji pemainnya menggerus kas tersisa....karena pemasukan dari penonton + lainnya tidak mencukupi untuk belanja pemain kelas dunia lagi...harus menunggu bbrp season.. pemain keburu tua = penurunan skill.
Tak peduli juara liga 10 kali beruntun...jumlah supporter turun, penonton turun..., harga tiket diturunkan pun tidak mendongkrak penghasilan secara significan. Tapi ini masuk akal juga... bila tim dominan diberikan pemasukan yang terus naik, maka akan semakin dominan. Akhirnya malah semakin tidak terkejar. Ga seru kan.
Singkatnya:
>>>
Diperlukan waktu bbrp season -dgn gaya malas baragajul- untuk mengumpulkan ratusam M;
lalu pemain yang dibeli tadi skillnya turun karena usia.... eh dana belum siap untuk suksesi, lalu menunggu waktu dana terkumpul , karena ternyata HASIL TRAINING tidak dapat menyamai pemain yg ingin digantikan
<<<
==> oleh sebab itu mengapa ada saat baragajul di salip Palu Putra, International FC, Elang Khatulistiwa, Blue FC ..dll; itu adalah saat pemain pelapis belum mencapai syarat menjaadi tim inti dan kas tidak cukup membeli pemain baru untuk menggantikan pemain inti.(baragajul tidak membeli pemain di atas 30 tahun, kecuali di masa menjelang pensiun sekarang, jadi harganya muahal nyaris tidak masuk akal )
So, dengan kemalasannya, Baragajul selalu mempersiapkan suksesi, atau 2 tim untuk dimainkan. Jadi, biarkan pelatih yang kerja, baragajul roko'an sambil ngopi. :-D
Tak peduli juara liga 10 kali beruntun...jumlah supporter turun, penonton turun..., harga tiket diturunkan pun tidak mendongkrak penghasilan secara significan. Tapi ini masuk akal juga... bila tim dominan diberikan pemasukan yang terus naik, maka akan semakin dominan. Akhirnya malah semakin tidak terkejar. Ga seru kan.
Singkatnya:
>>>
Diperlukan waktu bbrp season -dgn gaya malas baragajul- untuk mengumpulkan ratusam M;
lalu pemain yang dibeli tadi skillnya turun karena usia.... eh dana belum siap untuk suksesi, lalu menunggu waktu dana terkumpul , karena ternyata HASIL TRAINING tidak dapat menyamai pemain yg ingin digantikan
<<<
==> oleh sebab itu mengapa ada saat baragajul di salip Palu Putra, International FC, Elang Khatulistiwa, Blue FC ..dll; itu adalah saat pemain pelapis belum mencapai syarat menjaadi tim inti dan kas tidak cukup membeli pemain baru untuk menggantikan pemain inti.(baragajul tidak membeli pemain di atas 30 tahun, kecuali di masa menjelang pensiun sekarang, jadi harganya muahal nyaris tidak masuk akal )
So, dengan kemalasannya, Baragajul selalu mempersiapkan suksesi, atau 2 tim untuk dimainkan. Jadi, biarkan pelatih yang kerja, baragajul roko'an sambil ngopi. :-D
Maaf bukan sok jago, sok pinttar, atau sok breker.... tapi baragajul terbuka untuk komunikasi apapun ttg sokker
silakan berkomentar, atau menuliskan sesuatu di thread mpp-nya baragajul https://sokker.org/forum_topic/ID_forum/11747/ID_topic/3674923/pg/0#new
silakan berkomentar, atau menuliskan sesuatu di thread mpp-nya baragajul https://sokker.org/forum_topic/ID_forum/11747/ID_topic/3674923/pg/0#new
betapa mengerikannya duet pelagali (sekarang sudah tidak ada) dan bertagni, dan dibackup oleh putu fajar sebagai cadangan yang mematikan, disokong oleh playmaker kreatif jindrich bruha, lalu di barisan penjaga gawang ada nama sekeren gabriel torres, ayo musim ini sikut2an sama palu dan panti putra raih gelar juara
inter cuma bisa nonton dari bawah sambil menunggu kedatangan deltras (itupun kalo inter ga tenggelam ke zona merah)
inter cuma bisa nonton dari bawah sambil menunggu kedatangan deltras (itupun kalo inter ga tenggelam ke zona merah)
Kas ratusan M dibelanjakan lalu gaji pemainnya menggerus kas tersisa....
Seperti dugaanku,,
Saat para pemain inti berisi pemain2 top, bisa dipastikan kas mingguan minus...
Sangat sulit bertahan di top performance club, Krn akan menguras kas...
Tp Baragajul termasuk anomali Krn bisa bertahan beberapa musim berturut-turut...
Beberapa tim asing bahkan harus turun divisi buat nabung kas lagi melalui training pemain muda, (kadang cuman berisikan 11 pemain usia 16-17)... setelah duit terkumpul baru push lagi buat juara di divisi tertinggi...
Blm lagi duit sponsor dan tiket sangat tergantung oleh level Liga... Untuk level Liga 1 indo yang hanya setara divisi 3 Poland... Sangat sulit untuk bersaing di liga Champions... Krn duit sponsor dan tiketnya bisa selisih 2-3 M per Minggu dengan divisi 1 Poland (negara besar)...
Untuk timnas pun demikian...
Tim2 indo gak akan mampu menggaji assisten pelatih 3xmagical...
Bagaimana kita bisa mengejar negara2 besar yg memiliki sponsor 4-6M/Minggu...
Seandainya duit sponsor liga 1 seluruh negara adalah sama, mau negara besar atau kecil... Liga champion dan pildun akan lebih kompetitif2...
Tp itu hanya mimpi, mereka tdk akan setuju, mrk merasa superior padahal hanya bermodalkan ME yg mereka ciptakan sendiri... Menghambat perkembangan kita negara2 kecil...
Seperti dugaanku,,
Saat para pemain inti berisi pemain2 top, bisa dipastikan kas mingguan minus...
Sangat sulit bertahan di top performance club, Krn akan menguras kas...
Tp Baragajul termasuk anomali Krn bisa bertahan beberapa musim berturut-turut...
Beberapa tim asing bahkan harus turun divisi buat nabung kas lagi melalui training pemain muda, (kadang cuman berisikan 11 pemain usia 16-17)... setelah duit terkumpul baru push lagi buat juara di divisi tertinggi...
Blm lagi duit sponsor dan tiket sangat tergantung oleh level Liga... Untuk level Liga 1 indo yang hanya setara divisi 3 Poland... Sangat sulit untuk bersaing di liga Champions... Krn duit sponsor dan tiketnya bisa selisih 2-3 M per Minggu dengan divisi 1 Poland (negara besar)...
Untuk timnas pun demikian...
Tim2 indo gak akan mampu menggaji assisten pelatih 3xmagical...
Bagaimana kita bisa mengejar negara2 besar yg memiliki sponsor 4-6M/Minggu...
Seandainya duit sponsor liga 1 seluruh negara adalah sama, mau negara besar atau kecil... Liga champion dan pildun akan lebih kompetitif2...
Tp itu hanya mimpi, mereka tdk akan setuju, mrk merasa superior padahal hanya bermodalkan ME yg mereka ciptakan sendiri... Menghambat perkembangan kita negara2 kecil...
Musim ini milik Palu Putra., Tim yang bakal meraih banyak title dan "Panjang Umur".,
Betul betul betul., Coach.
Namun semua itu jangan menjadikan para coach lain demotivated, sebab game ini memang demikian adanya.
Ttetap ada KESERUAN tersendiri dalam memainkan SOKKER, yaitu:
1. Menghasilkan pemain "bagus" lewat training
2. Tidak bangkrut
3. Ngutak-ngatik taktik
4. Mencari pemain
5. ..dst
Tetap semangat! membangun tim!
Namun semua itu jangan menjadikan para coach lain demotivated, sebab game ini memang demikian adanya.
Ttetap ada KESERUAN tersendiri dalam memainkan SOKKER, yaitu:
1. Menghasilkan pemain "bagus" lewat training
2. Tidak bangkrut
3. Ngutak-ngatik taktik
4. Mencari pemain
5. ..dst
Tetap semangat! membangun tim!
Iya.. karena -imho- membangun tim harus dikombinasikan dengan JUAL-BELI yang menguntungkan, baru membeli pemain untuk menjadi tim inti.
JUAL-BELI yang menguntungkan = membeli pemain murah, lalu jual mahal,
Dana akan lebih cepat terkumpul daripada hanya mengandalkan pemasukan dari penonton, sponsor, hadiah & supporter.
Sadly, it's not my way.
JUAL-BELI yang menguntungkan = membeli pemain murah, lalu jual mahal,
Dana akan lebih cepat terkumpul daripada hanya mengandalkan pemasukan dari penonton, sponsor, hadiah & supporter.
Sadly, it's not my way.
Ini jawaban yg sama, yang saya dapatkan ketika bahas masalah finansial klub. Tapi kan gak semudah itu om?? Ditambah lagi pemain yang kita dapat, tidak selalu bagus. Kalopun bagus, tidak selalu laku mahal, mau gimanapun ngelatihnya.
Ngelatih pemain junior, harus siap korbankan prestasi dan ekspektasi suporter.
Ngelatih pemain junior, harus siap korbankan prestasi dan ekspektasi suporter.
Nah itu.. tidak mudah membeli "murah" & menjual "mahal". Atau "berdagang pemain yg menguntungkan" agar dana keuntungan tsb dapat digunakan untuk membeli pemain kelas dunia. Apalagi HANYA mengandalkan junior dari akademi kita. Paling kombinasi, dan hanya Junior lulusan akadami yg potensinya >= Magical saja yg kita latih., sisanya beli pemain 1/2 jadi.
Mungkin...ini imho saja..tak pernah dipraktekan baragajul.
1. beli pemain sangat muda < 19 thn, Training, jual cepat saat skill naik (< 23 thn). Benar, lupakan dulu "prestasi", fase ngumpulin dana.
Masalahnya -spt yg sdh didiskusikan di atas- Apa bisa membeli pemain tsb dgn murah? Apa ada waktu untuk terus mencari pemain tsb? Apakah hasil training di club kita bisa cepat mengupgrade skillnya?
2. dana terkumpul bisa dibelikan lagi untuk jual beli &/ untuk membeli pemain tim inti atau kombinasi keduanya (sebagian dana untuk beli pemain untuk dijual dan sebagian untuk beli pemain untuk djpakai)
3. Mudah? Tidak juga..., hanya kepikir saja mungkin jual beli bisa jadi cara mencari dana.
Dus, yg "mudah" itu sabar & konsisten (ini yg selama ini dipraktekan baragajul)
1. SABAR & TRANING 2 tim
2. ketika sudah punya 1 tim inti yg mampu bersaing, selalu membeli pemain "setengah jadi" untuk dipersiapkan sbg suksesi.
Kendala pasti ada, spt sudah yg didiskusikan dengan Coach Papuatalent & Coach Traxex di atas . Setiap cara, pasti ada kelebihan & kekurangan, tinggal dipilih cara yg cocok dengan gaya kita.
(edited)
(edited)
Mungkin...ini imho saja..tak pernah dipraktekan baragajul.
1. beli pemain sangat muda < 19 thn, Training, jual cepat saat skill naik (< 23 thn). Benar, lupakan dulu "prestasi", fase ngumpulin dana.
Masalahnya -spt yg sdh didiskusikan di atas- Apa bisa membeli pemain tsb dgn murah? Apa ada waktu untuk terus mencari pemain tsb? Apakah hasil training di club kita bisa cepat mengupgrade skillnya?
2. dana terkumpul bisa dibelikan lagi untuk jual beli &/ untuk membeli pemain tim inti atau kombinasi keduanya (sebagian dana untuk beli pemain untuk dijual dan sebagian untuk beli pemain untuk djpakai)
3. Mudah? Tidak juga..., hanya kepikir saja mungkin jual beli bisa jadi cara mencari dana.
Dus, yg "mudah" itu sabar & konsisten (ini yg selama ini dipraktekan baragajul)
1. SABAR & TRANING 2 tim
2. ketika sudah punya 1 tim inti yg mampu bersaing, selalu membeli pemain "setengah jadi" untuk dipersiapkan sbg suksesi.
Kendala pasti ada, spt sudah yg didiskusikan dengan Coach Papuatalent & Coach Traxex di atas . Setiap cara, pasti ada kelebihan & kekurangan, tinggal dipilih cara yg cocok dengan gaya kita.
(edited)
(edited)
Mungkin...ini imho saja..tak pernah dipraktekan baragajul.
Anda saja belum pernah mencoba.
Kembali ke pembahasan di atas, penjelasan om yang panjang lebar itu, sama dengan apa yang dijelaskan para player luar. Sama.
Makanya, saya sudah agak malas membuka akademi lagi, malas ngelatihnya juga. Apalagi, sejak ada friksi dengan "panitia" lokal, makin males lagi.
Ditambah pula, kita tak bisa menjual pemain dengan untung yang tinggi. Tua dikit, gak bisa laku mahal.
Jadi, tujuan kita jual pemain muda, kalau gak bisa laku mahal, buat apa?? Kalo gak laku mahal, gimana kita bisa memajukan tim, kalo gak ada duitnya??
Dus, yg "mudah" itu sabar & konsisten (ini yg selama ini dipraktekan baragajul)
1. SABAR & TRANING 2 tim
2. ketika sudah punya 1 tim inti yg mampu bersaing, selalu membeli pemain "setengah jadi" untuk dipersiapkan sbg suksesi.
Saya sudah pernah nyoba ini, dan nggak ada hasilnya.
Anda saja belum pernah mencoba.
Kembali ke pembahasan di atas, penjelasan om yang panjang lebar itu, sama dengan apa yang dijelaskan para player luar. Sama.
Makanya, saya sudah agak malas membuka akademi lagi, malas ngelatihnya juga. Apalagi, sejak ada friksi dengan "panitia" lokal, makin males lagi.
Ditambah pula, kita tak bisa menjual pemain dengan untung yang tinggi. Tua dikit, gak bisa laku mahal.
Jadi, tujuan kita jual pemain muda, kalau gak bisa laku mahal, buat apa?? Kalo gak laku mahal, gimana kita bisa memajukan tim, kalo gak ada duitnya??
Dus, yg "mudah" itu sabar & konsisten (ini yg selama ini dipraktekan baragajul)
1. SABAR & TRANING 2 tim
2. ketika sudah punya 1 tim inti yg mampu bersaing, selalu membeli pemain "setengah jadi" untuk dipersiapkan sbg suksesi.
Saya sudah pernah nyoba ini, dan nggak ada hasilnya.